Jumat, 02 Juni 2017

Pelangi di Ujung Senja

Warna-warni dalam kesederhanaan
Hari Lahirnya Pancasila, hari perayaan ideologi Indonesia. Pada hari yang sama, Keluarga Besar KAMIL Mengajar merengadakan Silaturrahmi dan Buka Bersama Adik-adik Panti Asuhan Mitra Muslim Bandung. Sebuah kebetulan yang luar biasa (setidaknya menurut aku pribadi). Selain melihat refleksi Pancasila dari sebuah aksi nyata, aku melihat banyak ketulusan dan kebaikan dalam kegiatan ini. Aku yakin, yang terkesan dan sempat terlena bukan hanya aku seorang diri. Tapi juga teman-teman yang sudah memberikan harta, meluangkan waktu, dan menyumbangkan peluh serta tenaga untuk adanya kegiatan ini. Dibandingkan mereka, aku tidak melakukan apa-apa (lebih sering memerintah sepertinya,hehe). Aky merasa beruntung mengakhiri lapar dan dahaga di hari ke-6 Ramadhan bersama mereka.

Karena yang boleh lelah hanya raga
Buat mereka yang turun tangan dari subuh hingga malam tiba, yang boleh lelah hanya raga-bukan jiwa. Dibalik suksesnya sebuah acara, ada mereka yang tidak tertangkap oleh kamera, yang berjuang dari subuh hingga lewat senja. Maaf jika aku tidak bisa mengingat semua nama yang terlibat. Untuk waktu yang terpakai, untuk lelah yang tidak mungkin bisa dibayar, dan untuk semua rasa kurang nyaman, maka tidak ada yang bisa aku lakukan kecuali mengucapkan terimakasih untuk semua yang diberikan. Hanya Allah yang bisa membalas kebaikan teman-teman.

Menyiapkan ta'jil
Ada banyak cerita unik yang lahir dari persiapan yang serba mendesak. Rencana awal, ini adalah acara buka puasa bersama kecil-kecilan. Mungkin Tuhan tahu bahwa mereka yang ada (kakak-kakak volunteer), mampu melakukan lebih dari yang mereka pikirkan. Sebuah kebetulan yang istimewa, satu Juni bertepatan dengan syukuran kelulusan adik-adik Mitra Muslim Bandung. Peserta yang lebih banyak mengharuskan jumlah makanan juga harus lebih banyak. Allah tidak membiarkan ide-ide itu terwujud begitu saja tanpa ada hambatan dan rintangan. Hujan yang turun di waktu subuh menjadi ujian pertama buat kakak-kakak untuk berbelanja bahan ta'jil. Jauh sebelum perjalanan ini dimulai, tentu ada debat, adu argumen, dan upaya untuk menyamakan pandangan. Tidak semua memang, tapi ada orang-orang yang mengorbankan waktunya hanya untuk memastikan semua sudah berjalan sebagaimana mestinya.

Membuat sop buah
Buat aku sendiri, KAMIL Mengajar bukan hanya sebatas program kerja yang harus dilakukan karena kewajiban untuk melapor pada ketua. KAMIL Mengajar adalah ladang amal, ruang bertemu teman-teman baik, dan adik-adik yang selalu menginspirasiku untuk menjadi lebih baik. Tentu aku tidak bisa sendiri. Tanpa bantuan teman-teman, maka ide akan selamanya hanya menjadi ide, tanpa pernah terealisasi menjadi nyata. Menurut kacamataku, ada dua alasan mengapa orang memilih untuk tinggal : kepentingan atau rasa nyaman. Tentu aku berharap mereka semua adalah orang-orang yang memilih alasan kedua untuk bertahan. Maka dari itu, sebisa mungkin aku menciptakan ruang yang nyaman untuk membuat betah siapa saja yang datang. Pastinya, nyaman menurutku belum tentu nyaman menurut mereka. Dan aku hanya bisa membaca apa yang tertulis, hanya bisa mendengar apa yang diucapkan, dan hanya bisa melihat apa yang ada di depan mata. Karena aku tidak bisa membaca dan mendengar apa yang ada di dalam hati teman-teman, maka jangan sekali-sekali merasa sungkan untuk menyampaikan apa yang teman-teman pikirkan.

Gotong-royong
Dan langit mendung menyaksikan kebaikan yang teman-teman lakukan di atas bumi. Gerimis mulai turun saat teman-teman dan adik-adik mulai membagikan ta'jil untuk tetangga di sekitar. Rintik air tidak membendung, apalagi sampai membasuh niat teman-teman untuk berjalan. Hujan tetap menjadi hujan yang akan membuat basah siapa saja, tapi buat kita hujan adalah romansa yang memeluk canda, tawa, dan cerita. Sederhana, mengajarkan adik-adik tersebut untuk berbagi dan peduli. Mungkin esok, mereka akan berbuat lebih untuk orang lain dibandingkan apa yang sudah kita perbuat untuk mereka. Mereka juga banyak bercerita tentang tetangga sekitar, tentang apa saja. Adalah sebuah penghargaan saat mereka percaya untuk menyampaikan semua keluh-kesah kepada kita. Bagi mereka, kita adalah kakak-kakak yang bisa mereka miliki, layaknya kita yang menjadikan mereka adik-adik yang harus kita jaga. Memang, kita tidak lahir dari rahim yang sama. Tapi status muslim membuat kita menjadi saudara.

Pak Jojo, yang membuatku ingin melakukan banyak hal
Tidak mengapa langit senja tidak merah saga hingga kita tidak bisa melihat lembayung yang tenggelam di ufuk sana. Horizon tertutup awan dan hujan. Dengan hujan, mungkin Tuhan punya rencana untuk mengabulkan do'a-do'a kita lebih cepat dari yang kita kira. Menurutku, sedekah yang paling bermanfaat adalah do'a-do'a baik yang dipanjatkan dengan sukarela. Aku yakin, bukan hanya aku yang terharu dengan setiap kata yang disampaikan oleh Pak Jojo. Teman-teman juga merasakan hal yang sama. Sore itu adalah satu dari beberapa momen hidup yang paling berharga buat kita. Kita sama-sama tidak tahu entah kapan bisa kembali duduk bersama dan saling berbagi cerita. Maka apapun yang terjadi hari itu adalah sebuah kenangan yang sangat berharga. Bagian paling menyentuh buatku adalah momen duduk di samping orang tua Selly. Ramah dan sangat lembut, tangan hangatnya membuat dingin menguap begitu saja. Rasa terimakasih yang beliau sampaikan membuatku merindukan rumah dan orang tua. Mungkin sudah saatnya untuk pulang,anak rantau!

Bukan mereka yang terhibur, tapi kita
Lantai yang mulai basah tidak mengurangi rasa bahagia. Penampilan adik-adik membuat kita terpana. Sebelumnya ada banyak performance profesional dan berkelas yang kita lihat. Konser artis idola, pertunjukan oleh sanggar ternama, hingga panggung megah dengan lighting yang memanjakan mata. Namun semua itu tidak lebih indah dari hari ini. Tidak ada panggung, sound system seadanya, duduk berdesakan, tubuh lengket oleh keringat karena belum mandi,dan semua kesederhanaan yang ada membuat kita memiliki cerita istimewa. Hanya penampilan rabana, ceramah dari Mila, tiupan pianika Qeis dan Karan, lantunan ayat suci al-quran oleh Selly dan Yoga,serta beberapa kata dari adik-adik yang membuat kita merasa lebih bahagia. Mungkin, karena apa yang mereka tampilkan adalah kejujuran hingga kita merasa tidak dibohongi oleh kepalsan. Sebuah cara yang bisa kita tiru untuk mencoba menghibur orang lain.

Fans-nya Qeis yang gagal move on
KAMIL mengajar,
I hope you are in good health
I would like to say my grateful
Keep stunning and inspiring

KAMIL mengajar itu...
Tempat berbagi suka dan ceria
Belajar ikhlas dan menerima
Melihat mimpi dan harapan
Tempat sejenak melepas lelah dan beban
Tempat melihat sosok-sosok sederhana
Tempat berbagi ilmu dan pengalaman

Terimakasih untuk keceriaannya
Tetap semangat belajar, bercita-cita, dan berdo'a
Someday you will find that you are brighter and the star
Just be brave, sure you can!

Adik-adik yang kami cintai karena Allah
Kami selalu mendo'akan kalian
Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian
Tetaplah belajar, tetaplah selalu dekat dengan al-quran
Selalu jaga interaksi kalian dengan Allah
Karena bersama Allah, kalian bisa melakukan apapun

Terimakasih sudah memberiku ruang untuk berbagi
Terimakasih sudah menjadikan Minggu-ku berharga
Terimakasih sudah mengenalkanku dengan teman-teman hebat
Terimakasih sudah mengenalkanku dengan adik-adik yang tak kalah hebat

Kelak, ketika masa ini berlalu
Akan ada generasi yang terinspirasi untuk melakukan hal yang sama
Semoga Allah melindungi dan memberi inspirasi, serta niat baik di hati kita
Tetap semangat memberikan yang terbaik
Gusti Allah mboten sar'e!

-Gabungan pesan dan kesan kakak-kakak volunteer-

Halimah mewakili adik-adik membacakan pesan dan kesan untuk KAMIL mengajar
Tiada kata yang paling utama untuk diucapkan selain terimakasih untuk kepedulian kakak-kakak dan orang-orang baik yang telah menyenangkan kami. Terimakasih sudah membantu kami mewujudkan cita-cita kami. Terimakasih sudah rela mengorbankan waktunya untuk mengajari kami. Senang bisa mengenal kakak-kakak semua. Mohon maaf jika setiap hari Minggu kami suka telat, saat kakak-kakak datang kami belum siap-siap. Bukan karena tidak semangat, tapi karena Minggu kami dibolehkan untuk main HP sehingga suka lupa jam. Hari ini kami merasa sangat senang. Semoga KAMIL Mengajar selalu mengajar setiap Minggu dan terus-menerus. Semoga acara demi acaranya menjadi ibadah. Terimakasih untuk semua motivasi dan ilmu yang kakak-kakak berikan. Aku akan membuat masa depanku akan selalu bermanfaat untuk orang lain. Terimakasih untuk kebahagiaan ini. Terimakasih untuk semua yang kakak-kakak berikan kepada kami. Kakak-kakak memberi kekuatan dan energi. Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kakak-kakak. Semoga cita-cita kakak tercapai. Semoga Allah membalas semua kebaikan kakak-kakak donatur!

Dan begitulah,pada sebuah senja di Ramadhan kali ini aku melihat pelangi. Hujan masih turun membabasahi bumi. Sesi makan malam kami ditemani gerimis. Salat berjamaah dan berdo'a. Lalu kembali menyelesaikan apa yang harus kita selesaikan. Dan semua seperti enggan untuk kembali. Begitulah rumah,saat kita merasa nyaman maka kita memilih untuk terus tinggal. Namun semua ada saatnya harus kita akhiri. Saat esok datang lagi,mungkin kita sedang sendiri dan butuh teman untuk berbagi. 

Terimakasih untuk semua kesabaran atas kerempongan selama ini. Semoga teman-teman tidak kapok untuk bergabung bersama kami!
*dokumentasi kegiatan bisa dilihat di akun Instagram KAMILmengajar

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Terharu sama tulisannya teh, tapi ada yang typo2 hehe. Semangat mengajar adik2 teh!

melda taspika mengatakan...

wah,baru baca saya teh,hehe.Terimakasih teh,sekarang juga sudah jarang ke sana saya nya,hehe