Tampilkan postingan dengan label Pengetahuan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengetahuan. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 Maret 2022

Pawang Hujan di MotoGP Mandalika

Sumber : Instagram @motogp

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pawang adalah orang yang mempunyai keahlian istimewa yang berkaitan dengan ilmu gaib seperti dukun, mualim perahu, pemburu buaya, dan penjinak ular. Sedangkan pawang hujan adalah orang yang pandai menolak hujan. Sebelum membuat penilaian, mari kita cari tahu bagaimana cara pawang hujan mengendalikan hujan? Pawang hujan tidak menghentikan hujan, tapi memindahkan atau menggeser hujan yang akan turun di lokasi tertentu ke lokasi lain. Dalam menggeser hujan, pawang hujan meminta bantuan atau bekerjasama dengan khodam, makhluk ghaib yang tinggal di barang pusaka. Khodam akan menjadi rekan pawang hujan untuk membantu memindahkan hujan agar tidak turun di tempat yang diinginkan.1 Menurut ajaran Agama Islam, apa hukum mempercayai pawang hujan? Berdosa2, tidak dibenarkan,3 dan syirik karena meminta kepada jin4. Apa bedanya meminta bantuan pawang hujan dengan meminta bantuan para ulama atau asatidz? Sangat berbeda. Pawang hujan menggunakan media seperti jin dalam berdo’a (komat-kamit membaca mantra) sedangkan para ulama atau asatidz hanya membantu atau memimpin sekelompok orang berdo’a (meminta) langsung kepada Allah agar tidak diturunkan hujan. Soal hujan atau tidak, pawang hujan dan ulama sama-sama tidak punya kuasa dalam mencegah turunnya hujan. Tapi soal berdosa atau tidak, jelas bahwa meminta bantuan pawang hujan adalah dosa karena menggunakan perantara untuk meminta kepada Allah SWT. Titik kritisnya adalah ulama tidak menggunakan perantara, sementara pawang hujan menggunakan perantara.

Apa bedanya pawang hujan dengan prediksi cuaca oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)? Dari arti bahasa saja sudah sangat berbeda. Perkiraan cuaca BMKG dilakukan oleh forecaster, yaitu seorang prakirawan cuaca, orang yang memprakirakan cuaca. Karena sifatnya hanya memprakirakan, maka hasilnya bisa benar atau salah. Sangat berbeda dengan penyebutan pawang hujan sebagai orang yang pandai menolak hujan. Pandai menolak artinya pandai mencegah hujan turun yang artinya orang tersebut punya kuasa untuk menolak hujan. Sedangkan forecaster tidak demikian, forecaster hanya memperkirakan, hasil akhirnya adalah kuasa Tuhan. Sekarang mari kita analisa dari sudut pandang sains. Forecaster menganalisa data hasil pengukuran, biasanya citra satelit atau radar cuaca. Data tersebut berupa tekanan udara, arah dan kecepatan angin, kelembapan dan suhu udara, serta suhu muka laut. Selain itu juga mempertimbangkan fenomena atmosfer seperti siklon tropis dan Madden Jullian Oscillation. Data-data tersebut akan dimodelkan dengan Numerical Model Prediction (Prediksi Model Numerik-karena prediksi maka hasilnya bisa benar atau salah). Jika dibahas lebih rinci, proses mengumpulkan data hingga dihasilkan perkiraan cuaca sangat kompleks dan melibatkan banyak alat, teori, dan perhitungan.5

*Pembahasan lebih lanjut bisa dibaca di sini.

Selasa, 22 Februari 2022

Bisakah CPNS Memperoleh Tugas Belajar?

Dalam setiap perjalan kita, ada banyak orang yang berjasa

Judul tulisan ini adalah pertanyaan yang saya tanyakan ke Google setelah melihat pengumuman kelulusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjelang akhir tahun 2020. Saat itu, saya tidak melihat ada peluang untuk mendapatkan keduanya : menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan melanjutkan S3 dengan Beasiswa MEXT. Saya harus memilih salah satunya. Saat itu, saya memilih untuk menjadi ASN dengan pertimbangan saya masih bisa berjuang untuk mendapatkan beasiswa lain. Tidak dengan ASN, sekali mengundurkan diri, maka tidak akan bisa mendaftar lagi untuk selamanya. Berkat saran dari dosen pembimbing, pilihan tersebut tidak membuat saya berhenti untuk terus mencoba memperjuangkan keduanya. Perjuangan ini membuat saya harus membaca dan mempelajari aturan pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar untuk ASN di Indonesia. Tulisan ini saya buat untuk memberikan gambaran bagi teman-teman yang sedang menghadapi hal yang sama. Tapi ada satu catatan penting : masalah kita boleh sama, tapi belum tentu solusinya juga sama karena Tuhan punya rencana untuk setiap makhluk-Nya. Oleh sebab itu, jangan jadikan tulisan ini sebagai penunjuk jalan, apalagi lentera dalam kegelapan. Tulisan ini dibuat hanya sebagai wawasan teman-teman dalam membuat keputusan. 

Jumat, 03 Januari 2020

Agar Penelitian Bisa Dipublikasikan

-Dirangkum dari berbagai sumber-

Secara umum, sebuah penelitian dilakukan karena dua alasan: hobi dan tuntutan profesi. Penelitian yang dilakukan karena profesi (sebagai mahasiswa, dosen, dan peneliti) pada umumnya menuntut output yang tercatat secara ilmiah, baik itu berupa laporan eksperimen, skripsi, tesis, disertasi, atau artikel yang diterbitkan oleh publisher tertentu. Masing-masing memiliki kriteria tersendiri, tergantung pada bidang ilmu dan instansi terkait. Dalam tulisan ini, akan dibahas poin-poin umum yang harus dilakukan dalam penelitian Fisika Material atau Kimia agar hasil penelitian bisa dipublikasikan di jurnal terakreditasi. Mungkin juga bisa diadopsi oleh bidang ilmu lain. Untuk mendapatkan sekumpulan data yang bisa dipublikasikan, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan sebelum, saat, dan setelah melakukan penelitian. Apa saja yang harus dilakukan?
  • Sebelum Melakukan Penelitian
Agar bisa mendapatkan sekumpulan data yang bisa dipublikasikan, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:

1. Menemukan ide (studi literatur)
Ide adalah kunci sebuah penelitian. Penelitian akan lebih mudah untuk bisa dipublikasikan jika  belum pernah dilaporkan oleh orang lain. Penelitian dengan ide umum akan lebih susah dipublikasikan. Namun, menemukan ide yang benar-benar baru (novelty) juga tidak mudah, karena saat ini hampir tidak ada ilmu yang benar-benar baru. Lalu apa yang bisa dilakukan? Creativity. Membaca sebanyak mungkin penelitian yang sudah dilakukan oleh orang lain dari sumber terpercaya seperti Scopus, Web of Science, dan Google Scholar. Sayangnya, Scopus dan Web of Science tidak bisa diakses secara gratis, hanya bisa diakses oleh mereka yang sudah berlangganan. Sambil membaca, temukan masalah yang masih mereka hadapi, lalu menyusunnya ke dalam ide yang bisa direalisasikan. Biasanya, banyak peneliti menyampaikan masalah mereka secara tersirat agar kelemahan penelitian mereka tidak terlihat dan juga untuk menjaga kerahasiaan. Mengapa kerahasiaan itu perlu? Karena satu ide penelitian menginginkan output tulisan yang berkelanjutan (lebih dari satu, serial). Dalam menemukan kebaruan, usahakan juga untuk membaca topik yang mirip dari rumpun penelitian lain. Contoh, jika ingin melakukan penelitian tentang Carbon Dots (CDs), baca juga penelitian tentang Graphene, BCNO, atau material luminesen lain yang mirip dengan CDs. Mengapa demikian? Agar bisa mengadopsi ide yang sudah dilakukan di rumpun penelitian lain untuk diterapkan di penelitian kita. Jika berhasil, itu sudah bisa disebut kebaruan. Karena memiliki keterbatasan waktu, maka kita juga harus cerdas dalam membaca hasil publikasi orang lain. Selain memperhatikan topik penelitian terkait, perhatikan juga penulis dan publisher tulisan yang dibaca. Utamakan membaca tulisan dari penulis dan penerbit yang terpercaya. Salah satu kriterianya adalah dengan mempertimbangkan jumlah sitasi dan rekam jejak penulis yang bisa dilihat di website laboratorium atau instansi terkait.
Apa saja ruang lingkup novelty? Sebuah kebaruan bisa berupa material atau metode baru yang digunakan, hasil yang diperoleh, atau pembahasan yang dipaparkan. Jika penelitian yang dilakukan hanya mengganti material pokok yang digunakan, maka nilai kebaruan ini sangat kecil, kecuali hasil yang diperoleh sangat berbeda atau bisa menyelesaikan permasalahan lain. Contoh, jika dalam membuat CDs, hanya mengganti urea dengan sumber nitrogen lain, dan CDs yang dihasilkan tidak memiliki sifat baru, maka ini belum bisa disebut kebaruan. Jika material penggantinya adalah sampah plastik, walaupun karakteristik CDs yang dihasilkan masih mirip dengan penelitian sebelumnya, kebaruan penelitian ini sudah tinggi karena memberikan solusi bagi permasalahan lingkungan. Biasanya, penelitian yang bisa menghasilkan produk baru, teori baru atau mampu menjelaskan suatu proses seperti skema reaksi, struktur mikro yang menghasilkan sifat makro memiliki novelty yang lebih tinggi. Semakin tinggi novelty, semakin mudah hasil penelitan bisa dipublikasikan.

2. Mengonfirmasi ide dengan penelitian yang sudah dilaporkan oleh orang lain
Mengapa ini penting? Agar penelitian kita tidak sia-sia. Di tahap ini, KEPO menjadi sangat penting. Pantau terus perkembangan penelitian terkait yang dilakukan oleh orang lain.

3. Menyusun bagan penelitian
Setelah memastikan ide yang disusun belum pernah dilaporkan oleh orang lain, susunlah rencana penelitian yang akan dilakukan. Sebuah penelitian tanpa rencana hanya akan membuang-buang waktu dan materi. Setiap ide dan eksperimen harus tercatat dengan rinci karena sebagai manusia kita tidak mungkin bisa mengingat dengan rinci dalam periode waktu yang lama. Bisa jadi, penelitian yang dilakukan saat ini terpaksa kita hentikan, tapi kembali kita butuhkan beberapa tahun kemudian. Apa yang perlu diperhatikan dalam membuat bagan penelitian?
a) Safety
Sebelum memulai penelitian, pastikan penelitian yang dilakukan aman untuk diri sendiri dan orang lain. Kenali karakteristik material dan alat yang digunakan dengan membaca MSDS dan SOP alat yang akan digunakan. Contoh sederhana, tidak menuang air ke dalam asam atau basa di dalam gelas kimia, namun sebaliknya, asam atau basa yang dituang ke dalam air. Ini sederhana, namun ketidak tahuan kita bisa menimbulkan bahaya. Air yang dituang ke dalam asam atau basa reaktif akan menimbulkan panas yang bisa membuat gelas pecah. Oleh sebab itu, asam atau basa yang dituang ke dalam air sedikit demi sedikit agar panas yang dihasilkan tidak berlebihan. Gunakan magnetic bar yang sesuai dengan diameter gelas kimia. Salah menggunakan magnetic bar bisa menyebabkan gelas jatuh saat magnetic bar diputar. Perkirakan juga reaksi yang akan terjadi, tekanan, dan panas yang dihasilkan dalam eksperimen. Tekanan dan panas yang berlebih bisa menimbulkan ledakan. 
b) Logis
Jangan boros menggunakan material dan jangan mencoba tanpa landasan pengetahuan. Pertama, lakukan sesuai referensi yang dibaca. Namun, harus cerdas. Jika massa material yang digunakan di referensi cukup besar, maka kurangi dengan perbandingan skala yang benar. Namanya juga mencoba. Jika referensi yang diacu hanya menyebutkan perbandingan massa, maka insting harus kuat dalam menebak jumlah spesifik yang akan digunakan. Selain itu, urutan kerja dalam eksperimen juga menentukan. Proses yang dibalik bisa menghasilkan produk yang berbeda. Jangan lupa, ada recipe yang dirahasiakan oleh paper yang kita gunakan sebagai referensi. Entah itu jenis material atau cara kerja. Jadi belum tentu kita bisa membuat material yang sama dengan referensi hanya dengan satu kali mencoba.
c) Prioritas
Karena penelitian dibatasi oleh waktu, maka susunlah skala prioritas. Tentukan variabel yang ingin diamati terlebih dahulu. Variabel yang diamati selanjutnya harus berhubungan dengan yang sebelumnya agar data yang diperoleh bisa saling mengonfirmasi dalam pembahasan. Pertimbangkan juga apa yang akan dilakukan terhadap hasil yang didapatkan. Jangan asal coba-coba (lihat saja nanti), ini kurang efisien.

4. Membuat hipotesis 
Mengapa hipotesis itu penting? Agar memiliki tujuan yang jelas. Penelitian yang mengacu pada hipotesis akan memudahkan kita dalam menganalisa hasil. Hipotesis itu apa saja? Bisa berupa kemungkinan produk yang akan dihasilkan. Bisa juga teori ilmiah yang akan dijelaskan. Contoh, penggunaan material A dan B dalam eksperimen diduga akan menghasilkan material baru dengan sifat yang lebih unggul. Atau, eksperimen X dilakukan untuk membuktikan teori Y. Hipotesis dan bagan penelitian juga akan memudahkan kita dalam  menulis.
  • Saat Melakukan Penelitian
Ini merupakan bagian pokok dalam penelitian yang membutuhkan eksperimen. Beberapa hal yang harus diperhatikan selama penelitian adalah sebagai berikut:
  1. Lakukan eksperimen setelah memahami safety. Jangan melakukan eksperimen sendirian, terlebih lagi saat melakukan untuk pertama kali. Pahami kelistrikan dengan baik karena tidak semua alat bisa dihubungkan ke sumber tegangan 220 V. Beberapa alat harus dihubungkan ke sumber tegangan 110 V. Perhatikan sambungan listrik yang digunakan, penggunaan kabel yang tidak sesuai bisa menyebabkan kebakaran. Gunakan jas lab dan masker sesuai standar.
  2. Perhatikan kebersihan wadah yang digunakan. Beberapa penelitian sangat rentan terhadap pengotor. Gunakan wadah sesuai fungsinya.
  3. Gunakan spatula berbeda saat mengambil bahan kimia berbeda. Bahan kimia berlebih yang sudah dikeluarkan dari wadah penyimpanan jangan dimasukkan kembali ke dalam wadah penyimpanan karena bisa menjadi kontaminasi yang merusak semua bahan kimia. Simpan bahan kimia sesuai kondisi yang disyaratkan di MSDS. Perhatikan juga tanggal kadaluarsa bahan kimia yang digunakan.
  4. Untuk pertama kali, ada baiknya untuk meniru referensi yang ada. Jika sudah berhasil, baru dilanjutkan sesuai ide yang ada di bagan penelitian.
  5. Perhatikan kondisi lingkungan saat eksperimen, seperti suhu udara dan kelembaban. Bisa jadi ini mempengaruhi produk yang dihasilkan.
  6. Catat semua perlakuan saat eksperimen agar tidak mengulangi pekerjaan yang sama karena lupa. Pencatatan juga memudahkan kita menentukan langkah selanjutnya saat kita menemukan masalah.
  7. Jangan membuang limbah eksperimen ke lingkungan melalui wastafel. Buang limbah ke dalam wadah yang sesuai. Pisahkan limbah asam, basa, organik, dan padatan. Jangan juga membuang sisa bahan kimia, tissu bekas eksperimen, atau pecahan kaca dan sebagainya ke tempat sampah umum. Sayangi orang lain yang mungkin bisa terluka.
  8. Jangan melakukan eksperimen saat kondisi tubuh dan pikiran tidak fit atau sambil bercanda. Tidak serius bisa menyebabkan kecelakaan kerja. Jika terjadi problem seperti kerusakan alat atau kesalahan saat eksperimen, jangan didiamkan begitu saja, tapi segera bahas dengan pembimbing lab agar bisa menjadi perbaikan untuk selanjutnya dan juga menjadi pelajaran untuk orang lain.
  9. Jangan membawa makanan dan minuman ke dalam laboratorium eksperimen. Usahakan juga untuk minum susu setelah berinteraksi dengan bahan kimia atau sinar X.
  10. Poin 1 s.d. 9 sering diabaikan karena dikira tidak berhubungan langsung dengan hasil eksperimen. Padahal, setiap hal yang dilakukan, walaupun terkesan receh tanpa disadari berpengaruh terhadap hasil karena cara kerja menggambarkan kualitas dan kemampuan diri kita.
  11. Selama dan setelah melakukan penelitian, pantau selalu perkembangan penelitian terkait yang dilakukan orang lain. Jangan sampai topik penelitian kita sudah dipublikasikan oleh orang lain. Jika ini terjadi saat penelitian, maka kita harus menemukan ide baru untuk membuat penelitian kita kembali berbeda dari yang orang lain lakukan agar tetap bisa publikasi. 
  12. Jangan menunggu semua sampel selesai dibuat, baru kemudian melakukan karakterisasi dan analisa. Lakukan karakterisasi dan analisa sesering yang kita bisa. Misalnya, satu kali dalam seminggu. Selain untuk menjaga kita tetap fokus pada hipotesis, ini juga berfungsi untuk mengonfirmasi eksperimen yang kita lakukan sudah benar atau belum dan bisa menjadi acuan untuk langkah selanjutnya.
  13. Mulai menulis saat melakukan penelitian karena pada masa ini ingatan kita masih segar. Jika menulis baru dilakukan setelah semua eksperimen selesai, kita akan mulai lagi dari awal karena sudah lupa.
  14. Simpan data dan referensi dengan nama file yang jelas. Ini memudahkan kita dalam mencari. Nama file yang tidak jelas akan membuat kita malas untuk menulis di kemudian hari.
  15. Jangan membuang data yang dianggap 'gagal' karena tidak jarang data yang 'gagal' dibutuhkan dalam pembahasan.
  16. Cerdas dalam memilih karakterisasi yang dilakukan. Jangan membuang-buang sampel atau uang untuk karakterisasi yang tidak diperlukan.
  17. Lakukan eksperimen sesuai bagan penelitian. Melakukan eksperimen dengan acak selain membuat bingung juga rentan menghasilkan data yang tidak saling berhubungan sehingga tidak bisa dibahas atau ditarik kesimpulan.
  18. Jangan membuang sampel sebelum publikasi tulisan. Bisa jadi sampel tersebut masih dibutuhkan untuk karakterisasi tambahan yang diminta oleh publisher.
  19. Jangan mem-posting gambar hasil karakterisasi di sosial media yang terhubung dengan mesin pencari seperti google sebelum publikasi diterbitkan karena bisa menyebabkan plagiarisme saat publikasi. 
  • Setelah Melakukan Penelitian
Banyak orang memilih bersantai setelah penelitian selesai dan menunda untuk menulis. Semakin lama kita mempublikasikan hasil penelitian, maka semakin besar peluang orang lain mempublikasikan topik yang sama dengan pekerjaan kita. Jangan pernah merasa aman sebelum tulisan kita terbit. Dalam dunia publikasi, kita bersaing dalam diam dengan banyak orang. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam membuat tulisan untuk publikasi.
  1. Cari publisher dan jurnal tempat kita akan submit tulisan. Pertama, cari jurnal yang mempublikasikan topik paling mirip dengan penelitian kita. Masing-masing jurnal punya ruang lingkup sendiri. Kedua, pertimbangkan nilai kebaharuan kita. Terlalu percaya diri akan menghasilkan penolakan. Terlalu minder akan membuat tulisan kita kurang maksimal. Data jurnal bisa dilihat di scimagojr.
  2. Jika sudah memutuskan jurnal tempat publikasi, mulai menulis sesuai template yang diminta. Ingat, hal pertama yang dilihat oleh editor adalah tampilan. Sebagus apapun tulisan kita, jika tidak mengikuti aturan yang ditetapkan membuat editor malas untuk membaca. Tiap jurnal punya template berbeda.
  3. Buat gambar dan grafik sebagus mungkin (lebih rinci akan dibahas pada bagian lain).
  4. Mulai menulis dari pendahuluan. Pendahuluan adalah peta yang menentukan kemana hasil penelitian kita akan dibawa. Yang perlu diperhatikan pada bagian pendahuluan adalah : pengenalan singkat penelitian kita, penelitian terkait yang sudah dilakukan oleh orang lain (uraikan masalah yang masih mereka hadapi dengan rinci), perbedaan penelitian kita dengan yang sudah orang lain lakukan dan solusi yang kita tawarkan untuk masalah yang mereka hadapi, baru kemudian ditutup dengan uraian singkat tentang penelitian yang kita lakukan. Kita harus bisa menyebutkan novelty (kebaruan) dalam pendahuluan.
  5. Tulisan bagian eksperimen secukupnya, terutama pada bagian langkah kerja. Cara kerja harus ditulis dengan jelas, tapi jangan terlalu polos. Pertimbangkan kemungkinan penelitian kita akan ditiru oleh orang lain. Di sini kita mulai bermain kata. Harus jujur dalam menulis, juga harus menyimpan rahasia jika penelitian yang sama sedang dikerjakan dan akan dipublikasikan juga dikemudian hari. Cara kerja kita harus bisa diikuti oleh orang lain.
  6. Buat pembahasan sesuai dengan karakter jurnal tempat kita akan submit. Kita bisa melihat bagaimana tulisan orang lain yang sudah terbit di jurnal yang kita tuju. Buat pembahasan yang padat, tidak bertele-tele. Satu kalimat dan kalimat berikutnya saling terhubung. Satu paragraf dan paragraf berikutnya nyambung. Tulis dengan berurutan. A mempengaruhi B, B mempengaruhi C, dan seterusnya. Data hasil penelitian juga ditampilkan dengan berurutan. Data yang akan dikonfirmasi dijelaskan terlebih dahulu. Data pengkonfirmasi dijelaskan kemudian. Contoh, kita ingin mengatakan bahwa aglomerasi berpengaruh terhadap struktur dan sifat optik. Maka yang pertama ditampilkan adalah gambar morfologi, baru kemudian data XRD dan UV-Vis. Pembahasan yang baik adalah pembahasan yang menghubungkan semua data hasil penelitian, bukan hanya penjabaran satu persatu.
  7. Buat kesimpulan tentang poin-poin penting yang kita hasilkan dan mewakili semua data penelitian.
  8. Abstrak ditulis terakhir karena abstrak harus bisa menggambarkan penelitian kita secara ringkas tapi rinci dengan menonjolkan novelty. Ingatlah bahwa dibaca atau tidaknya tulisan kita bergantung pada abstrak yang kita tulis. 
  9. Jika naskah tulisan kita sudah selesai, periksa kembali sebelum submit ke jurnal. Jika memungkinkan, gunakan software untuk memeriksa struktur dan plagiarisme (akan dibahas lebih rinci pada tulisan lain).
  10. Usahakan untuk tidak menulis secara manual. Gunakan otomatisasi terutama untuk bagian referensi agar tidak kesulitan saat menghapus dan mengubah tulisan.
Untuk proses submit, seperti cara menulis cover letter dan cara menjawab pertanyaan editor akan dibahas dilain kesempatan. Silahkan tinggalkan masukan, saran, pertanyaan, atau perbaikan untuk tulisan ini di kolom komentar.  

Jumat, 12 Juli 2019

Agar Bisa Bekerja di Pusat Penelitian Fisika LIPI

Multibeam System JEOL JIB 4610f
"Sebelum membaca tulisan ini, saya ingin menegaskan bahwa dimanapun kita berada akan selalu ada bagian menyenangkan dan bagian tidak menyenangkan. Tergantung bagaimana kita menikmatinya."
Menjelang satu tahun saya belajar di Pusat Penelitian Fisika LIPI Kawasan Puspiptek Serpong, saya ingin berbagi sedikit pengalaman yang mungkin bermanfaat bagi teman-teman yang ingin bekerja di Pusat Penelitian pemerintah. Terlebih dahulu saya ingin menegaskan bahwa apa yang saya tulis, murni berdasarkan pengalaman pribadi. Hanya berdasarkan perasaan. Tidak ada research mendalam, sehingga bisa jadi apa yang saya tulis tidak sepenuhnya benar. Tulisan ini hanya rangkuman jawaban untuk pertanyaan teman-teman selama satu tahun terakhir. Jawaban yang mungkin juga bersifat subjektif. Namun saya tidak bermaksud menjelekkan instansi manapun. Setiap kekurangan yang ada di negeri ini adalah PR kita bersama (termasuk saya) untuk memperbaikinya. Saya tuliskan agar tidak menjelaskan berulang kali setiap ada yang bertanya. Semoga tulisan ini memberi informasi bagi yang membutuhkan!

Melda kerja di LIPI ya?
Iya, saya bekerja di Pusat Penelitian Fisika LIPI yang ada di Kawasan Puspiptek Serpong sejak 16 Juli 2018. Sekedar informasi, LIPI itu luas. Ga hanya ada fisika, dan juga ga hanya ada di Serpong. Hingga detik ini, saya masih belum tahu LIPI secara menyeluruh.

Bagaimana saya bisa bekerja di LIPI? Apakah saya PNS?
Tidak, saya bukan PNS. Seleksi CPNS tahun 2018, saya memilih instansi lain. Tapi ga lulus. Saya bingung jika harus menjelaskan status saya di LIPI. Bukan honorer. Juga sulit untuk disebut sebagai pegawai kontrak. Ada SK dan surat perjanjian kerja yang diperbaharui setiap satu tahun sekali. Di surat ini, saya tercatat sebagai operator alat karakterisasi material.

Berapa lama saya akan bekerja di LIPI? Apakah saya berniat untuk mencoba CPNS LIPI?
Saya tidak tahu. Namun, orang-orang dengan status seperti saya sebaiknya di LIPI paling lama hanya dua tahun. Ini saran Ibu Kepala Pusat Penelitian Fisika. Tentu saja saya berharap status yang lebih baik Allah berikan lebih cepat. Melamar sebagai calon ASN di LIPI? Saya juga belum memutuskan. Saya masih belum bisa memantapkan hati dalam memilih tempat mengabdi bagi negeri. Sejauh ini, saya hanya melakukan yang terbaik untuk apa yang bisa dilakukan.

Bagaimana cara saya melamar di Pusat Penelitian Fisika LIPI?
Sejujurnya, LIPI adalah mimpi masa lalu yang terlupakan di akhir masa studi saya di ITB. Saat saya memutuskan untuk kembali ke daerah setelah lulus kuliah, saya dapat informasi dari Kakak Mentor bahwa Pusat Penelitian Fisika LIPI lagi butuh Operator Mikroskop Elektronik. Saya mengirimkan berkas lamaran melalui surat elektronik. Tidak butuh waktu lama, saya dihubungi dan diwawancara melalui tlpn. Saya diterima untuk bergabung. Saat itu beberapa minggu sebelum wisuda, saya memutuskan untuk mencoba. Apa salahnya memilih jalan sesuai essai yang saya tulis saat seleksi beasiswa LPDP

Untuk informasi, ada 4 cara agar bisa bekerja di Pusat Penelitian Fisika LIPI:

  1. Melalui seleksi CPNS Nasional. Bisa sebagai peneliti, bisa sebagai bagian administrasi. Tergantung pada formasi yang ada.
  2. Sebagai pegawai honorer. Sepengetahuan saya, ini hanya berlaku bagi yang ingin bekerja di bagian administrasi.
  3. Sebagai Research Assistant. Ini langsung menghubungi peneliti atau kelompok penelitian yang bersangkutan. Biasanya kelompok penelitian tertentu juga menyebarkan pengumuman jika mereka membutuhkan.
  4. Sebagai Operator Alat Karakterisasi. Di Pusat Penelitian Fisika LIPI ada banyak alat karakterisasi. Alat-alat ini membutuhkan bantuan dari luar (selain peneliti) untuk bisa digunakan.
Di LIPI saya ngapain aja?
Tugas saya adalah mengoperasikan alat UV-Vis dan Multibeam System JEOL JIB 4610f. Ini adalah mikroskop elektron dengan kemampuan dan harga yang fantastis. Kabarnya, alat ini dibeli dengan harga 17M dan diklaim sebagai satu-satunya mikroskop multibeam yang ada di Indonesia. Mengapa disebut multibeam? Karena satu alat ini memiliki banyak detektor sehingga bisa digunakan untuk mengambil gambar hingga ukuran nano (Field Emission Scanning Electron Microscope, FESEM), mendeteksi jenis unsur (EDX), dan preparasi sampel dengan ketebalan di bawah 50 nm (Focused Ion Beam, FIB). Karena alasan awal saya bekerja di LIPI adalah untuk penelitian, maka saya juga research di laboratorium. Sebenarnya, ini bukan jobdesc saya sebagai operator. Hanya karena hobi dan keinginan pribadi.

Bagaimana dengan gaji?
Sebenarnya ini adalah bagian paling sensitif. Tapi saya memutuskan untuk menyampaikan apa adanya agar menjadi pertimbangan bagi teman-teman yang ingin mencoba hal yang sama. Sebagai operator, saya dibayar Rp 100.000 per hari dengan jumlah hari kerja maksimal per bulan adalah 20 hari. Yups, itu artinya saya hanya dibayar Rp 2.000.000 setiap bulan. Jauh di bawah Upah Minimum Kota Tangerang Selatan dengan biaya hidup hampir menyamai Kota Jakarta. So, jika alasan teman-teman memilih untuk mengikuti langkah saya adalah uang, sebaiknya teman-teman berpikir ulang.

Selain gaji, fasilitas apa yang saya dapatkan sebagai pekerja?
Tidak ada, murni hanya gaji harian. Tidak ada asuransi kesehatan atau tunjangan lain. THR ada, jika tidak salah ingat nominalnya satu juta. Berdasarkan informasi dari teman sebelum saya, kebijakan setiap tahun bisa berbeda.

Jika begitu, mengapa saya masih mau bertahan?
Okay, sebagai lulusan Magister Fisika Institut Teknologi Bandung tentu saya punya mimpi yang lebih besar. Sebagai alumni penerima Beasiswa LPDP, tentu saya punya defenisi yang lebih tinggi tentang uang. Untuk sebuah mimpi, kadang kita perlu bersabar. Entah itu untuk waktu, materi, gengsi, atau apapun itu. Tidak semua hal di dunia ini bisa berjalan sesuai keinginan. Tidak setiap masa bisa kita lewati sesuai yang kita rencanakan. Ada saatnya kita diminta bisa berkorban. Lalu apakah kemudian kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan? Belum tentu. Kita harus menyiapkan mental untuk bisa menerima dengan ikhlas semua jalan yang Allah berikan. Setelah semua usaha yang kita lakukan, biarkan Allah yang memutuskan yang terbaik untuk kita.

Terdengar mudah dan memotivasi. Tapi ini hanya sebatas tulisan. Bukan berarti saya tidak pernah mengeluh selama satu tahun di sini. Setiap waktu, saya masih belajar untuk bisa bersabar dan bersyukur. Saya pikir, satu tahun terakhir ini masih belum sebanding dengan bertahun-tahun kemudahan yang Allah berikan sejak saya SD hingga memperoleh gelar magister. Di luar sana, masih banyak yang berjuang lebih baik dibandingkan saya dan cerita mereka jauh lebih menginspirasi dari apa yang saya tulis.

Dengan nominal itu, bagaimana saya bisa memenuhi kebutuhan?
Sejak awal, hasil kalkulasi matematika saya sebagai anak sains tidak pernah bisa menjelaskan bagaimana uang Rp 2.000.000 bisa mencukupi kebutuhan harian saya setiap bulan. Biaya sewa kos saya per bulan di Komplek Batan Indah adalah Rp 550.000. Biaya transportasi saya pulang-pergi kantor setiap bulan tidak kurang dari Rp 400.000. Saya hanya punya sisa uang Rp 1.050.000 untuk makan dan membeli kebutuhan lain. Sangat mustahil bisa cukup untuk membeli nasi padang seharga Rp 16.000 per bungkus selama satu bulan. Tapi Allah Maha Baik, saya selalu takjub bagaimana Allah memberikan rejeki untuk setiap makhluk-Nya.

Terinspirasi dari saran teman, saya mendaftar di Ruang Guru sebagai Kakak Les Privat. Kadang-kadang, saya juga menyempatkan diri mengisi kelas bimbel di dekat kantor. Saya merasa belum pantas menyebut diri sebagai guru, karena sesungguhnya saya yang banyak belajar dari adik-adik yang saya temui. Alhamdulilah, melalui mereka Allah berikan saya rejeki. Dari sini saya diingatkan betapa kurangnya rasa syukur saya selama ini. Allah tidak pernah membuat saya kekurangan, yang membuat saya kekurangan adalah ketidakmampuan dalam membedakan kebutuhan dan keinginan.

Bagaimana dengan jam kerja di LIPI?
Sama dengan jam kerja di kantor pemerintah pada umumnya. Senin s.d. Kamis dari jam 07.30-16.00 WIB, sedangkan Jumat 08.30-16.30 WIB. Ini berlaku untuk semua pekerja. Namun, saya masih sering bandel

Apakah ada denda jika mengundurkan diri dalam masa kontrak?
Untuk pekerja dengan status seperti saya, tidak ada. Tapi balik lagi ke kita sebagai manusia. Jika kita sebagai atasan, apakah kita tidak disulitkan jika ada pekerja kita yang berhenti mendadak? Maka sudah seharusnya, jika ingin berhenti, kita harus mengabarkan jauh-jauh hari. Kira-kira, sekitar satu bulan sebelum keluar.

Jika memang boleh keluar, mengapa saya masih di sini?
Setiap orang punya alasan mengapa memutuskan untuk bertahan. Bohong jika saya katakan tidak pernah melamar kerja di tempat lain. Bohong juga jika saya katakan sudah puas dengan kondisi yang sekarang. Saya melamar ke banyak tempat yang menurut saya cocok dengan visi-misi hidup saya. Hanya saja, Allah belum ijinkan. Allah masih ingin saya belajar bersabar dan bersyukur. Kata Guru Agama Islam saya waktu SMA, hidup itu menunggu giliran. Kadang mudah, kadang sulit. Kadang lapang, kadang sempit. Terbaik menurut kita, belum tentu baik menurut Allah. Terbaik menurut Allah, sudah pasti yang terbaik untuk kita.

Apa suka duka bekerja di LIPI?
Dimanapun kita bekerja, semua ada suka duka. Apapun profesi kita, semua ada susah senangnya. Tidak ada satu pekerjaan tanpa kesulitan. Tidak ada satu tempat tanpa kekurangan. Juga mustahil tanpa kebaikan. Ini hanya tentang bagaimana kita menilai dan menyikapinya. Selama kita masih di dunia, kesulitan akan selalu ada. Setiap jiwa ada ujian masing-masing. Jalani ujian kita dengan usaha terbaik kita. Jangan berharap untuk mengerjakan ujian orang lain. Mungkin ujian orang lain terlihat mudah di mata kita, tapi percayalah kita tidak akan sanggup menjalaninya jika ujian itu diberikan kepada kita. Yakinlah bahwa apapun yang Allah berikan adalah yang terbaik untuk kita, yang membentuk diri kita menjadi versi yang paling baik.

Di LIPI, saya bisa melakukan penelitian karena tersedia cukup bahan dan alat karakterisasi. Mengenal dan mengoperasikan alat karakterisasi sendiri, membuat material baru, mengolah data agar bisa publikasi, menyampaikan ide, dan yang lebih penting belajar mengenal diri sendiri. Untuk melakukan penelitian, publikasi, dan konferensi, tergantung pandai-pandai nya kita dengan peneliti PNS di sana. Soal duka, saya pikir sama saja dengan persoalan klasik orang-orang yang bekerja. Tidak ada yang spesial, hanya soal bagaimana kita mengendalikan dan menempatkan diri. 

Setelah bekerja di LIPI, apakah saya punya kesempatan lebih besar untuk menjadi peneliti LIPI?
Tidak, status saya hanya sebagai pegawai kontrak. Jika ingin menjadi peneliti LIPI, saya masih harus melewati jalur yang sama dengan orang-orang yang belum pernah beraktivitas di LIPI. Melalui seleksi CPNS nasional, tidak ada pengkhususan.

Setelah bekerja di LIPI, apakah saya punya kesempatan melanjutkan studi atau beasiswa menjadi lebih mudah?
Tidak juga. Sekali lagi saya tekankan, bekerja di sini adalah pilihan dan proses belajar. Untuk orang dengan status seperti saya, LIPI tidak memberikan bantuan finansial untuk studi lanjut.

Apa rencana saya selanjutnya?
Sejujurnya, saya masih belum tahu. Saat ini, saya hanya fokus memperbaiki dan menata diri. Baik itu dari segi kepribadian, atau dari segi kemampuan dan keahlian. Jika Allah ijinkan, dalam beberapa bulan ke depan saya berniat untuk ikut konferensi dan mempublikasikan tulisan ilmiah. Sejauh ini, data penelitiannya masih belum lengkap. Setelah itu, saya tidak tahu. Saat tulisan ini dibuat, saya dalam kondisi tidak sedang melamar pekerjaan dimanapun. Tentu saja, saya juga ingin melanjutkan studi. Namun sepertinya tidak dalam tahun ini. 

Saya jadi ingat kalimat teteh di lab waktu saya masih studi. Bukan pekerjaan yang tidak ada, tapi yang bersangkutan saja yang terlalu memilih. Entahlah, saya sendiri tidak pantas berkomentar tentang hal ini. Saya yakin setiap manusia punya alasan untuk setiap keputusannya. Kita tidak berhak menilai benar atau salah atas pilihan orang lain. Saya rasa, kita sudah terlalu tua untuk nyinyir dengan hidup orang lain. Percayalah bahwa setiap orang ingin yang terbaik untuk dirinya. Tugas kita hanya memberi saran, soal keputusan itu hak yang bersangkutan. Memberi saran pun ada adabnya. 

Kamis, 30 Agustus 2018

Catatan Mantan Awardee : Essai Untuk Seleksi Beasiswa LPDP

Karena ada beberapa permintaan tentang Contoi Essai sebagai salah satu persyaratan seleksi administratif beasiswa LPDP, berikut saya bagikan semua 'Sejarah Perjuangan yang pernah saya buat'. Semoga bisa memberi manfaat buat teman-teman yang lagi berjuang...

Jumat, 06 Juli 2018

Membangun Komunikasi Harmonis Dalam Keluarga

Jika sebuah pembicaraan tidak menemukan titik temu, jadikan Al-quran dan Hadits sebagai solusi dari perdebatan
Materi 5 SPN nih...
oleh Ust. H. Sunardi, S.Kom, M.Si
Niat baik belum tentu menjadi kebaikan jika tidak ada komunikasi
Dari kisah kakek-nenek yang saling mencintai. Suatu hari, kakek pulang ke rumah dalam kondisi ban becak yang hilang sebelah. Sesampai di rumah, beliau bercerita kepada istrinya. Tanpa diduga, nenek juga kehilangan sebelah anting pada hari yang sama. Jadilah malam itu mereka tidur dengan pikiran masing-masing. Esok hari, kakek dan nenek masing-masing pergi ke pasar tanpa memberi kabar satu sama lain. Sang kakek berencana menjual satu ban becaknya yang tersisa agar bisa membelikan anting buat nenek. Di lain tempat, nenek menjual sebelah antingnya agar bisa membeli satu ban becak untuk kakek. Kemudian mereka pulang dan kembali berjumpa dengan barang bawaan masing-masing. Satu anting buat nenek dan satu ban becak untuk kakek. Apakah ini memberikan solusi untuk permasalahan mereka? Tentu tidak, karena becak tetap tidak bisa digunakan untuk mencari nafkah oleh Sang Kakek.

Cerita di atas adalah satu contoh kecil betapa pentingnya komunikasi. Walaupun kakek dan nenek mengambil keputusan demikian karena cinta yang tulus terhadap pasangan, tetap saja perbuatan baik mereka bukan solusi untuk masalah yang sedang mereka hadapi. Komunikasi adalah sebuah proses yang bergantung pada pribadi yang bersangkutan karena dilatarbelakangi oleh budaya dan daerah tempat tinggal. Setiap keluarga memiliki cara komunikasi yang berbeda. Namun memiliki tujuan yang sama, agar semua anggota keluarga paham dengan apa yang disampaikan. Keluarga militer memiliki cara komunikasi yang berbeda dengan warga sipil. Orang Padang memiliki cara komunikasi yang berbeda dari Orang Sunda.

Hasil penelitian menunjukkan 40% perceraian terjadi karena buruknya komunikasi. Sedangkan sebanyak 27% terjadi karena suami yang sering pergi meninggalkan isteri. Komunikasi dalam keluarga menjadi bagian yang sangat penting. Komunikasi dengan pasangan hidup, komunikasi dengan anak, dan komunikasi dengan orang tua. Karena begitu pentingnya komunikasi sehingga beberapa poin menjadi penting untuk ditanyakan pada calon pasangan pada tahapan pranikah:

  • Perbanyak komunikasi dengan calon mertua, bukan dengan calon pasangan. Jika merasa tertarik dengan seorang perempuan, maka yang perlu dilakukan adalah menemui orang tuanya. Sebagaimana yang diajarkan oleh hadits. Karena dengan begini kita akan mengetahui dan bisa menilai seperti apa sebenarnya perempuan yang kita sukai. Karena pertemuan antara laki-laki dan perempuan yang belum menikah adalah pertemuan semu. Maka dari itu, akan sangat sulit mengetahui karakter pasangan yang sesungguhnya jika komunikasi hanya berdua.
  • Komunikasikan cara pernikahan (resepsi) karena ada begitu banyak pasangan yang mengalami konflik setelah menikah karena sengketa tanggung jawab sewa gedung, catring, atau pelaminan. 
  • Jumlah anak, karena ada banyak pasangan yang mengalami konflik setelah menikah karena perbedaan pendapat mengenai jumlah anak. Ada orang yang menginginkan banyak keturunan. Namun tidak sedikit juga yang merasa cukup dengan dua anak. Namun agama mengajarkan bahwa salah satu tujuan pernikahan adalah memperbanyak keturunan. Tentu bukan hanya sekedar jumlah, tapi juga kualitas. Tanggung jawab orang tua dalam membesarkan anak-anak yang dititipkan Allah.
  • Pekerjaan. Harus ada kata sepakat mengenai siapa yang harus bekerja dan siapa yang harus mengalah untuk diam di rumah. Terlebih jika sudah memiliki anak, pekerjaan menjadi poin penting karena selain tentang uang dan penghasilan, ada tanggung jawab yang lebih besar, yaitu mendidik dan menjaga anak-anak. Jika tidak menemukan kata sepakat mengenai pekerjaan, kembali pada Al-quran dan hadits. Siapa yang diperintahkan Allah untuk menafkahi keluarga, suami atau istri? Jawabannya adalah Suami. Dengan begini sudah jelas kan siapa yang harus ikhlas diam di rumah menjaga anak-anak.
Harta istri milik istri. Sedangkan harta suami adalah milik bersama.
Saat seorang laki-laki menikah, tanggung jawabnya terhadap orang tua tidak hilang. Namun saat seorang perempuan menikah, taatnya pada orang tua berpindah dengan taat pada suami. Setelah menikah, anak perempuan tidak lagi bertanggung jawab pada kehidupan orang tuanya. Lalu siapa yang mengambil tanggung jawab terhadap kehidupan orang tua mereka? Suami. Setelah menikah, laki-laki memiliki dua ibu, dua ayah, dan juga saudara yang kemudian menjadi tanggung jawabnya untuk menjaga dan mengayomi. Selain menafkahi istri, seorang suami juga bertanggung jawab terhadap ayah-ibu mertua serta saudara ipar yang dia miliki jika mereka belum bisa hidup mandiri.

Lalu bagaimana seharusnya komunikasi pasca menikah?

  • Jangan ada komunikasi yang dilandasi kebencian. Semua komunikasi harus dilandasi cinta dan kasih sayang. Hadits nabi mengajarkan bahwa tempat komunikasi terbaik suami-istri adalah tempat tidur.
  • Pahami ragam komunikasi yang dipengaruhi oleh budaya. Asal daerah, lingkungan keluarga, didikan orang tua sangat mempengaruhi cara komunikasi seseorang. Seperti Jawa yang cenderung berbicara lembut dan halus.
  • Miliki sikap empati karena banyak perceraian terjadi disebabkan karena banyak yang pintar bicara, tapi tidak mau mendengarkan. Kadang, suatu permasalahan yang kita anggap besar hanya hal kecil yang solusinya hanya butuh saling mendengarkan.
  • Komunikasi secara fleksibel. Komunikasi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Masing-masing orang memiliki waktu ternyaman masing-masing. 
Berikut adalah prilaku komunikasi yang baik :

  • Biasakan untuk mengucapkan tiga kata ajaib : Tolong, Maaf, dan Terimakasih. Jika meminta bantuan, biasakan meminta dengan lemah-lembut dan mengucapkan tolong. Jika bersalah jangan sungkan meminta maaf. Ada saatnya, maaf adalah solusi dari sebuah permasalahan. Tidak ada yang menjadi hina karena meminta maaf. Permintaan maaf adalah bukti betapa kita berjiwa besar dan memberi maaf adalah bukti bahwa kita memiliki hati yang luas sehingga setiap permasalahan akan terlihat kecil. Jika dibantu, selalu ucapkan terimakasih sebagai wujud penghargaan pada pasangan.
  • Biasakan untuk memberikan keteladanan, memotivasi pasangan, saling mendo'akan, dan jangan pernah mencela sekalipun dalam kondisi sangat marah. Perbuatan mencela sangat melukai harga diri dan perasaan orang lain, serta juga membunuh karakter.
Komunikasi yang baik bukan hanya dilakukan pada pasangan, tapi juga terhadap anak dan orang tua. Pada anak-anak kita, biasakan untuk mendidik dengan keteladanan, menjadi orang tua dengan karakter seperti yang kita inginkan ada pada anak-anak kita. Memberikan contoh, bukan mendikte. Bersama-sama menjadi baik, bukan hanya menuntut anak-anak menjadi baik. Jadikan para nabi dan sahabat sebagai pedoman dalam mendidik anak-anak. Sedangkan komunikasi dengan orang tua harus memperhatikan hal-hal di bawah ini :

  • Laki-laki yang menikah selain mendapatkan istri, juga mendapatkan tambahan orang tua. Ayah-Ibu mertua adalah orang tua yang juga menjadi tanggung jawab laki-laki. Perlakukan mereka dengan baik sebagaimana kita memperlakukan orang tua kita sendiri karena istri yang kita kagumi dan kita cintai itu adalah buah dari banyak pengorbanan yang telah mereka lakukan. Jangan sampai pilihan kita menikahi anaknya mendatangkan kesedihan dan kegelisahan dalam diri mereka. Dan ingatlah, apa yang kita perbuat pada orang tua kita, itu juga nanti yang akan diperbuat oleh anak-anak kita kepada kita. 
  • Hidup akan mudah jika mengantongi keridhoan Allah, dan ridho Allah dititipkan pada ridho orang tua.
  • Jika punya masalah, datangi orang tua, minta untuk dido'akan agar urusan kita dipermudah Allah. Orang tua adalah takdir yang harus kita syukuri. Jika boleh memilih, masing-masing kita akan memilih orang tua dengan kriteria sesuai yang kita inginkan. Namun, orang tua dengan segala kekurangan yang mereka miliki adalah takdir untuk kita, pada mereka ada surga yang dititipkan Allah untuk kita.
  • Merendahlah di depan orang tua. Siapapun kita di luar sana, di hadapan orang tua, kita tetap bukan siapa-siapa. Hanya anak kecil yang selamanya kecil
Ada satu hal yang harus kita tanamkan dalam diri kita : Jika ingin mendapatkan pasangan terbaik, jangan sibuk mencari yang terbaik, tapi sibuklah untuk menjadi yang terbaik dengan memperbaiki diri.

Di surga nanti, ada 4 perempuan tercantik :

  1. Maryam binti Imran, ibu Nabi Isa yang tidak pernah disentuh oleh laki-laki.
  2. Khadijah, istri Rasulullah yang memberikan hartanya untuk tegaknya agama Allah di muka bumi.
  3. Fatimah, istri Ali bin Abithalib (sahabat yang sudah dijamin Allah menjadi penghuni surga).
Mereka semua adalah wanita terbaik yang menjadi istri laki-laki terbaik. Namun, ada satu wanita lagi yang dinikahi oleh manusia dengan kekejaman tiada tara. Tidak ada satu ayat Al-Quran atau Hadits yang menceritakan kebaikan suaminya. Namun kelak dia akan menjadi satu dari empat wanita tercantik di surga Allah. Dia adalah Aisiyah istri Firaun, istri dari manusia yang kejamnya diceritakan dalam Al-quran. Jadi, teori laki-laki yang baik untuk wanita yang baik adalah benar. Jika ada laki-laki yang tidak baik untuk wanita yang baik, atau sebaliknya, ini hanya pengecualian yang sangat kecil kemungkinan untuk bisa terjadi. Jika kita merasa baik, namun mendapatkan pasangan yang tidak baik, tidak usah terlalu bersedih hati. Bisa jadi Allah ingin memberikan surga-Nya lewat pasangan yang kita dapatkan. Bersabarlah. Atau mungkin ada dosa di masa lalu yang pernah kita lakukan.

*Ikut sekolah pranikah bukan berarti galau karena ingin menikah, tapi upaya memperbaiki diri sesuai tuntunan Al-quran dan sunnah. Menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban bukan?



Senin, 28 Mei 2018

Sekolah Pranikah Angkatan-33


Materi 3 : Motivasi Menikah
Oleh Adriano Rusfi

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam), dan Allah menciptakan pasangannya (Hawa) dari dirinya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan peliharalah hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu (Al-qur'an, An-Nisa' : 1)

Setiap manusia pasti memiliki jodoh di dunia. So, ga ada alasan kalo ga menikah karena persepsi -jodohnya ga ada di dunia, di surga nanti- karena Allah sudah menjamin jodoh setiap manusia sebagaimana kalam-Nya dalam Surah Yasin ayat 36 : Mahasuci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. 

Maka, segerakanlah pernikahan. Karena jodoh adalah akumulasi dari usaha, do'a, dan iman kita kepada takdir Allah. Mari lihat penjelasannya lebih detail...

Mengapa harus menyegerakan pernikahan?

  • Saat idealisme masih menggelora. Secara psikologis, idealisme seseorang menurun dengan bertambahnya usia. Sebelum berusia 30 tahun, manusia punya banyak mimpi-mimpi dan idealisme. Ini akan memberi pengaruh pada anak-anak. Anak yang dididik dengan idealisme akan memiliki karakter yang berbeda dengan anak yang dididik dengan pragmatisme (nilai materi). Biasanya, anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang sudah berusia cenderung takut salah dalam berbuat, lalu memilih untuk tidak melakukan apa-apa. Berbeda dengan anak yang dibesarkan oleh pasangan muda, anak-anak tumbuh lebih berani dalam berbuat dan siap menanggung resiko jika keputusan yang diambil adalah salah. Bekali anak dengan visi-misi, mimpi-mimpi, dan idealisme yang kita punya. Karena berubah itu capek, maka bekali anak yang siap menciptakan perubahan.
  • Education by achievement. Keluarga muda mendidik anak dengan achievement. Sedangkan keluarga tua didikannya lebih berorientasi kepada moral sehingga lahir anak-anak yang pasif karena takut salah dan memiliki pandangan jauhi dosa, perbanyak pahala sehingga cenderung takut dalam berbuat. Ini bertolak belakang dengan ajaran agama : amal ma'ruf nahimungkar (berbuat baik untuk mencegah keburukan). 
  • Nikah sebelum mapan. Wariskan jalan penderitaan kepada anak-anak agar mereka mengerti betapa ajaibnya pertolongan Allah.  
  • Life begin at fourty. Di usia 40 tahun, kepribadian mengalami kristalisasi. Harusnya, di titik ini semua urusan domestik sudah selesai. Saatnya kita fokus pada agama, umat, masyarakat, bangsa, dan negara. Susah bagi kita untuk memikirkan orang lain saat keluarga kita sendiri belum selesai. Anak-anak yang masih kecil, masih membutuhkan perhatian, sehingga membatasi aktivitas kita untuk masyarakat. 
  • Agar segera selesai kebutuhan akan dunia
  • Dunia membutuhkan kita. Pemikiran dan kontribusi kita dibutuhkan oleh orang lain selain keluarga kita.


Memahami konsep jodoh

  • Jodoh itu pasti ada karena Allah sudah menjaminnya dalam Al-quran.
  • Jodoh itu berbasis kecocokan. Kecocokan itu bisa berupa similarity, proximity, closeness, atau contrast
  • Jodoh itu kriteria. Namun ingat, hukum statistik pasti berlaku. Bertambahnya kriteria akan menurunkan peluang. Sampaikan saja kriteria yang kita inginkan kepada Allah. Tidak usah mempersulit dia yang berniat baik untuk datang. Biarkan Allah yang menolak jika memang dia yang datang bukan jodoh kita. Allah Mahatahu yang terbaik untuk hamba-Nya. Masalahnya seberapa yakin kita percaya dan ikhlas dengan keputusan Allah? Jika kita percaya jodoh, maka tidak seharusnya kita menuhankan kriteria. Karena kriteria adalah realistis, sedangkan jodoh berhubungan dengan iman kepada takdir. Cukupkan kriteria kita pada iman dan agama. Pada dasarnya suami yang baik adalah laki-laki yang bertanggung jawab, dan istri yang baik adalah perempuan yang taat. 
  • Jodoh itu bersifat match-group, bukan match-pair. Percayalah bahwa laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik. Maka, perbaiki diri jika menginginkan pasangan yang juga baik. Mereka yang berjodoh adalah mereka yang selevel, tapi yang levelnya berdasarkan pada total keseluruhan. Bukan berarti strata pendidikannya sama, kekayaannya sama, atau sifatnya sama. Taki akumulasi dari nilai positif dan negatif masing-masing orang, gabungan kelebihan dan kekurangan.
  • Jodoh itu diperjuangkan karena jodoh itu mahal, semahal nilai rumah tangga di mata Allah. Sebuah hadits qudsi menyebutkan : setan paling hebat dan paling dihormati adalah setan yang berhasil memisahkan dua orang yang sudah menikah. Dan ingatlah bahwa pernikahan itu tidak mudah.

Mencari jodoh :

  • Totalitas karena jodoh adalah barang mahal.
  • The highest priority. Rumah tangga adalah sendi kehidupan utama. Jangan jadikan properti pernikahan sebagai alasan bagi kita untuk belum menikah. Pendidikan, pekerjaan, ekonomi, dan lain-lain adalah apa-apa yang tidak boleh dijadikan alasan untuk menunda pernikahan.
  • Rendah hati : memangnya aku ini siapa? Jangan sampai kriteria-kriteria yang kita buat adalah ekspresi kesombongan kita kepada Allah. Tawadu', rendah hati. Yakinlah bahwa Allah akan memberikan pasangan yang sesuai dengan kualitas diri kita masing-masing.
  • Buka semua peluang. Percayalah, saat kita rendah hati Allah akan memberikan lebih dari yang kita harapkan. Jangan mengkotak-kotakkan manusia dengan nilai di mata manusia lain. Belum tentu, kriteria yang menurut kita sempurna adalah pasangan terbaik untuk hidup kita.
  • Manfaatkan semua jalur : keluarga, teman, atau guru-guru kita dalam mencari calon pasangan. Tunjuk seorang promotor dan fokus pada peningkatan diri.
Lalu bagaimana dengan setelah pernikahan?
Hal pertama yang harus dilakukan adalah ikhlas, menerima pasangan yang diberikan Allah untuk kita dengan iman bahwa dia yang sekarang menjadi pasangan kita adalah manusia terbaik yang dikirim Allah untuk hidup kita. Setelah ijab-qabul terjadi, terima dengan ikhlas dan ridho dengan pilihan Allah. Nikah bukan kontrak sosial antara dua anak manusia, tapi karena kehendak Allah. Makanya, akad nikah itu past tense karena pernikahan sudah terjadi di langit dan hanya diulang di bumi. Apa yang telah disatukan oleh Allah, jangan gampang-gampangnya dipisahkan oleh manusia. Bagaimana dengan perceraian? Perceraian bukan masalah salah jodoh. Tidak ada konsep salah jodoh dalam agama. Setiap manusia belajar selama hidupnya. Setelah menikah juga demikian, manusia senantiasa belajar. Jika total nilai keseluruhan pasangan tidak selevel satu sama lain, maka pada kondisi ini Allah akan pisahkan karena pernikahan konsep dasarnya adalah yang selevel. Bisa jadi setelah pernikahan, proses pembelajaran masing-masing pribadi membuat mereka tidak lagi memiliki nilai total dengan level yang sama. Oleh sebab itu, pernikahan harus bisa membuat dua manusia menjadi lebih baik, bukan masing-masing manusia berlomba-lomba menjadi yang paling baik.


Minggu, 20 Mei 2018

Sekolah Pranikah Angkatan-33


Materi 2 : Mengenal Karakter

Oleh Syafruddin Irfan, Psi

Kenali diri kita sebelum mengenal orang lain
Sudahkah kita mengenal diri kita dengan baik? Apa kelebihan kita? Apa kekurangan kita? Berapa banyak tahi lalat yang kita punya? Berapa jumlah kancing baju yang kita pakai? Apakah kedua mata kita simetris? Lebih panjang mana jempol kaki atau jari telunjuk kaki kita?
Bisakah kita menjawab pertanyaan di atas dengan benar tanpa melihat atau menghitung? Jika belum, berarti kita belum mengenal diri kita sendiri. Bagaimana kita bisa mengenal orang lain dengan baik jika kita tidak mengenal diri kita sendiri. Mungkin jumlah tahi lalat atau kancing baju yang kita pakai tidak begitu penting. Tapi tidak dengan karakter atau kepribadian. Menikah adalah ibadah dengan durasi waktu paling panjang. Oleh sebab itu, penting bagi kita mengenal dan memahami karakter atau kepribadian pasangan yang kita pilih.

Sebelum membahas karakter atau kepribadian, penting untuk mengetahui tujuan pernikahan :
  • Kebutuhan biologis/hasrat seksual. Seks adalah sesuatu yang 'tabu' untuk diperbincangkan. Namun, karena alasan syariat seks adalah sesuatu yang harus dipelajari dengan benar sesuai tuntunan Al-quran dan Al-hadits karena seks setelah pernikahan bernilai ibadah. Mempelajari seks juga harus sesuai dengan syariat islam. Tidak dibenarkan membaca tulisan yang mengandung unsur pornografi atau menonton blue film untuk alasan belajar.
  • Psikologis/ketergantungan emosi. Tujuan manusia diciptakan berpasang-pasangan adalah untuk melengkapi saling ketergantungan ini. Dalam hidup, kita memiliki orang tua, saudara, dan sahabat dekat. Namun, ada bagian dalam diri kita yang hanya bisa dilengkapi oleh pasangan.
  • Sosiologis. Pengaruh dari lingkungan sekitar. Tekanan sosial dari teman atau keluarga besar : Kapan nih nikah?
  •  Ibadah. Ini adalah alasan utama yang ukurannya bukan dari 'manusia'. Saat membahas tema Mengenal Karakter, alasan ini menjadi alasan utama yang untuk sementara sedikit dikesampingkan. Ini penting karena saat kita mengatakan ingin memiliki pasangan yang baik, kita harus mendefenisikan baik yang seperti apa. Dan ini harus dimiliki oleh manusia yang akan kita pilih. Jangan sampai kita 'mengobral diri' karena tujuan yang tidak jelas. 

Kepribadian adalah organisasi psiko-fisik yang berkembang (unik dan dinamik) dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kepribadian adalah gabungan IQ (intelegensi), EQ (emosi), dan konasi (gerakan). Kepribadian seseorang dibentuk oleh keluarga (pola asuh), urutan kelahiran, budaya, dan daerah asal.

Seorang anak akan mengalami imitasi (mencontoh siapa) dan identifikasi (akan seperti siapa) dalam proses perkembangannya. Ini penting karena anak akan meniru kepribadian mereka yang paling sering berinteraksi dengan anak tersebut. Anak yang dibesarkan oleh pengasuh akan meniru kepribadian pengasuhnya. Maka anak yang diasuh oleh ibunya akan mewarisi kepribadian milik ibunya. Maka, pikirkan betul resiko ini sebelum menyerahkan anak untuk diasuh oleh pembantu. Begitu juga dengan anak laki-laki yang bersifat perempuan. Biasanya yang menjadi pemicu adalah kepribadian ayah yang tidak bersahabat sehingga anak merasa tidak tertarik pada ayahnya sehingga memilih untuk meniru ibunya yang feminim.

Urutan kelahiran penting karena keluarga adalah tempat sosial pertama yang membentuk kepribadian seseorang. Anak sulung memiliki sikap lebih bertanggung jawab, lebih hati-hati, lebih perhatian, keras kepala, dan suka menyuruh-nyuruh. Anak tengah lebih fleksibel. Sedangkan anak bungsu cenderung manja dan egois. Anak tunggal lebih sulit untuk diajak bekerja sama. Namun tidak ada teori yang membenarkan bahwa pernikahan sesama anak sulung, tengah, atau bungsu itu tidak baik. Saat kita menikah, kita harus siap bahwa pasangan kita akan menjadi kakak, adik, teman, bahkan orang tua pada waktu yang berbeda. Karakter tidak bisa dikalkulasikan berdasarkan urutan kelahiran. Karakter bisa beradaptasi dengan lingkungan.

Budaya dan daerah juga penting karena mempengaruhi tata bahasa kehidupan sehari-hari. Mereka yang tumbuh di daerah panas cenderung memiliki semangat berlebih. Sedangkan mereka yang besar di daerah dingin cenderung santai dan adem. Begitu juga dengan suku yang akan mempengaruhi gaya bahasa. Jadi, penting untuk mempertimbangkan suku dan budaya.


Kepribadian harus dikenal saat proses ta’aruf. Fisik juga penting, tapi bukan yang paling penting karena fisik akan berubah seiring dengan bertambahnya usia atau datangnya penyakit. Namun ingatlah, ta’aruf adalah proses penilaian. Semua orang yang berada dalam proses penilaian akan menampilkan sisi terbaik yang mereka punya. Setiap orang punya topeng saat tahu sedang dinilai oleh orang lain. Jadi jangan langsung menyimpulkan bahwa kepribadian yang terlihat saat ta’aruf adalah kepribadian yang sama dari prilaku hidupnya sehari-hari. Jangan sampai overestimate bahwa dia yang sedang kita pelajari kepribadiannya tidak memiliki sisi buruk. Setiap manusia punya sisi buruk yang akan muncul saat mengalami stres akibat tekanan hidup. Maka perlu untuk menyelaraskan karakter dengan calon pasangan. Sulit untuk menemukan yang benar-benar matching dengan yang diinginkan. Oleh sebab itu, yang perlu dilakukan adalah menyamakan tujuan pernikahan karena tujuan ini yang akan menjadi guide, pemandu saat apa yang kita harapkan sebelum pernikahan tidak sama dengan realita pascamenikah. Dan tujuan menikah yang paling baik adalah ibadah karena Allah

Minggu, 13 Mei 2018

Sekolah Pranikah Angkatan-33

Materi 1 : Ta'aruf

Oleh Ust. H. Drs. Ayi Rohidin

Sebelum menulis materi yang dipaparkan oleh Ust. (Ustadz) tadi siang, ada baiknya berkenalan dulu dengan Sekolah Pranikah (SPN) Masjid Salman. 

Apa itu SPN? 
SPN adalah Sekolah Pranikah yang difasilitasi oleh Bidang Dakwah Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman ITB. SPN merupakan majelis ilmu yang disediakan buat mereka yang mau belajar ilmu pernikahan yang sesuai dengan Al-quran dan Al-hadits.

Mengapa ikut SPN?
Hm, ini yang penting diluruskan. Mengikuti SPN bukan karena ingin mendapat jodoh, tapi untuk belajar yang diniatkan karena ibadah kepada Allah. Pernikahan adalah ladang amal yang memiliki porsi separoh dari agama. Oleh sebab itu, butuh ilmu dan perjuangan untuk menjalaninya. Lebih jauh lagi, jadikan SPN sebagai ladang dakwah. Menyampaikan ilmunya kepada mereka yang tidak memiliki kesempatan yang sama untuk belajar.

Seperti apa metode belajar di SPN?
Pemaparan materi dan diskusi. Materi disampaikan langsung oleh pakar bidangnya masing-masing.

Berapa biaya mengikuti SPN?
Cukup mahal untuk ukuran mahasiswa kelas menengah seperti saya, hehe. Makanya sebelum ikut SPN niatnya harus dibenarkan, belajar karena Allah. Bukan untuk mencari jodoh, bukan untuk pamer karena merasa sudah terakreditasi setelah mengikuti SPN. Karena jika niatnya adalah mencari jodoh, bakal nyesek di akhir jika jodohnya ga ketemu lewat SPN. Sayang banget duit Rp 500.000,- nya kalo hanya buat nyari jodoh. 

Apakah SPN hanya boleh untuk mereka yang belum menikah?
Tidak. Boleh juga diikuti oleh mereka yang sudah menikah karena ini adalah majelis ilmu untuk belajar dunia pernikahan yang sesuai dengan Al-quran dan Al-hadits.

Bagaimana dengan durasi belajar dan jumlah pertemuan SPN?
Ada 9 kali pertemuan selama 9 pekan dengan durasi belajar sekitar 2 jam tiap pekan. Jika berhalangan hadir pada jadwal yang ditentukan, peserta bisa ikut pada SPN angkatan berikutnya secara gratis.

OK, perkenalannya cukup sampai di sini. Saatnya menulis materi hari ini.

Ta'aruf artinya perkenalan. Dalam Al-quran surah Al-hujurat ayat 13 Allah berfirman : Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.

Allah menyuruh manusia untuk saling mengenal. Namun ingat, ada kata 'takwa' setelah perintah untuk saling mengenal. Artinya adalah perkenalan yang dilakukan harus menunjang kepada ketakwaan. Dari sini bisa disimpulkan bahwa ta'aruf tidak boleh dilakukan sendirian untuk menjaga diri dari perbuatan dosa. Mintalah bantuan pada mereka yang bisa dipercaya dan memiliki pengalaman seperti murobbi (guru), orang tua, atau kerabat. Tapi ingat, ta'aruf hanya boleh dilakukan saat sudah mantap untuk menikah. Karena tujuan ta'aruf adalah pernikahan, bukan hanya sekedar saling kenal (pacaran, hubungan dekat tanpa status). 

Lalu bagaimana sikap kita saat menjalani ta'aruf? Ikhlas karena Allah. Tidak usah pundung saat ditolak. Tidak usah sungkan untuk menolak jika memang merasa tidak cocok. Dan yang terpenting, segala hal percakapan selama masa ta'aruf bisa dijaga untuk tidak dibeberkan jika seandainya proses ta'aruf yang dijalani tidak bisa dilanjutkan ke jenjang pernikahan. Ta'aruf bukan untuk baper. Ta'aruf adalah pintu awal untuk memantapkan diri menuju pernikahan. Bukan berarti dengan adanya ta'aruf, semua hal tentang calon mempelai bisa diketahui selama proses ta'aruf. Maka dari itu, penting untuk meminta petunjuk kepada Allah sebelum mengambil keputusan menuju jenjang pernikahan. Istikharah, bukan untuk mendapat petunjuk lewat mimpi bahwa dia yang datang adalah calon pasangan hidup paling tepat. Istikharah untuk memantapkan hati, meminta perlindungan dari Allah atas apa-apa yang tidak kita ketahui.

Apa saja yang perlu diketahui selama ta'aruf?

  • Kepribadian yang dimiliki. Selain bertanya langsung kepada yang bersangkutan, bisa dengan melihat aktivitas harian atau bertanya kepada teman dan orang-orang di sekitar yang bersangkutan.
  • Integritas (tanggung jawab) dan rasa kasih-sayang. Jangan mendefenisikan kasih-sayang hanya untuk lawan jenis. Tapi juga untuk sesama. Perlakuannya kepada keluarga, teman, dan lingkungan. Empati dan simpatinya untuk mereka yang membutuhkan.
  • Jujur dan amanah (bisa dipercaya).
  • Visi dan misi. Sebaik-baiknya visi dan misi adalah rumah tangga untuk mendapat ridho Allah. Ada dua amalan yang senantiasa diganggu syaitan : salat dan pernikahan. Karena salat yang khusu' akan membuat semua amalan baik lainnya diterima oleh Allah. Sedangkan pernikahan yang diridhoi Allah akan menyempurnakan setengah dari agama. 
  • Orientasi. Jangan jadikan materi sebagai orientasi karena dengan begini pernikahan hanya akan dihargai karena materi yang dimiliki. Carilah pasangan yang hanya mau dihukum oleh Al-quran dan sunnah. Pernikahan yang memiliki dasar hukum selain Al-quran dan sunnah akan goyah. Apapun masalahnya, jika dasar penilaiannya adalah Al-quran dan sunnah maka semua masalah bisa diselesaikan dengan baik. Tidak ada pernikahan yang tidak memiliki masalah.
  • Tujuan pernikahan : untuk ibadah kepada Allah. Bukan karena hawa nafsu, bukan karena mengikuti teman, atau bukan hanya karena ingin memiliki pasangan. 
Secara ringkas proses menuju pernikahan adalah : (1) ta'aruf, (2) nadhor (dilihat), (3) istikharah, (4) khitbah, dan (5) nikah.

Yang membuat sulit pernikahan itu bukan agama, tapi budaya dan gengsi kita kepada manusia. Syarat nikah itu sederhana karena Allah tidak ingin mempersulit. Tapi properti-nya yang dibuat rumit. Hantaran, pesta, makanan, seserahan, resepsi, pakaian, dekorasi, cindera mata, dan make up yang membuat kita sulit. Maka menikahlah karena Allah untuk tujuan beribadah.

Jika begitu, mengapa masih belum menikah?

  • Belum ada yang cocok. Jika indikatornya kecocokan, maka sampai kapanpun tidak akan pernah ada yang persis sama dengan kriteria yang dituliskan. Kadang, kita membuat standar terlalu tinggi hingga siapapun yang datang mengajukan diri tidak akan sesuai dengan yang kita harapkan.
  • Pekerjaan belum mapan. Siapa yang berkuasa memberi rejeki? Allah, suami, istri, atau orang tua?
Maka dari itu, perbaiki indikator penilaian kita. Menikahlah hanya karena Allah untuk tujuan ibadah, bukan karena materi. Jika orientasi kita adalah materi, maka kita hanya akan dihargai dan disayangi hanya karena materi, bukan karena kepribadian atau perjuangan yang kita lakukan.

So, ayo perbaiki mindset dan niat kita menjalani kehidupan yang sangat singkat ini!

Dari Abu Hurairah Ra., dari Nabi Saw., beliau bersabda, "Wanita dinikahi karena empat hal : karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Nikahilah wanita karena agamanya, niscaya kamu tidak akan menyesal." (HR Bukhari-Muslim)

Minggu, 26 Februari 2017

Penggunaan Smartphone Sebagai Alat Ukur Besaran Fisis

Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan-Tan Malaka (1897-1949)
Hari ini, teknologi sudah menyentuh semua lapisan masyarakat. Komputer dan smartphone (ponsel pintar) bukan lagi barang langka, terutama di kalangan pelajar. April 2016, data terakhir dari eMarketer menyatakan bahwa Indonesia adalah pasar smartphone nomor tiga terbesar di Asia Pasifik setelah Cina dan India. Sayangnya, hasil survei DI Marketing, Asian Research Firm pada Juli 2016 menunjukkan bahwa lebih 80% penduduk Indonesia menggunakan smartphone untuk kepentingan media sosial. Artinya, masih sangat minim penduduk Indonesia yang menggunakan smartphone untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
Minimnya penggunaan smartphone untuk perkembangan ilmu pengetahuan disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah ketidaktahuan pengguna smartphone. Sebagian besar pengguna hanya mengetahui fungsi software, seperti browsinggaming, dan chating. Tidak banyak konsumen memiliki pengetahuan yang memadai mengenai hardware yang mereka miliki. Salah satunya adalah sensor. Sensor merupakan komponen penting yang selalu ada pada smartphone, baik iOS maupun Android. Adapun jenis sensor yang dimiliki oleh smartphone adalah sebagai berikut :
  1. Proximity sensor, sensor yang bisa mendeteksi objek pada jarak cukup dekat tanpa harus menyentuh. Contohnya, saat kita memposisikan smartphone mendekati telinga saat mengangkat telpn maka layar smartphone otomatis menjadi tidak aktif.
  2. Sensor cahaya, sensor ini berfungsi untuk mengukur batas ambang cahaya. Software smartphone menggunakan data yang diperoleh untuk mengatur kecerahan layar secara otomatis.
  3. Barometer, sensor yang berfungsi untuk mengukur tekanan atmosfer. Data tersebut digunakan untuk menentukan ketinggian diatas permukaan laut. Data ini berfungsi untuk meningkatkan akurasi GPS (Global Positioning System).
  4. Magnetometer, sensor yang bisa mendeteksi dan mengukur besar medan magnet di sekitar.
  5. Accelerometer (sensor gravitasi), sensor yang berfungsi untuk mengukur percepatan.
  6. Gyroscope, sensor yang bisa memberikan informasi arah dengan presisi tinggi. Sensor ini dimanfaatkan oleh aplikasi Android Photo Sphere dan Google’s Sky Map.
  7. Termometer, sensor yang bisa mengukur suhu lingkungan sekitar.
Tidak semua sensor tersebut dimiliki oleh sebuah smartphone. Namun, banyak smartphone dengan harga terjangkau sudah memiliki sensor magnetometer dan accelerometer. Dua sensor ini bisa dimanfaatkan sebagai alat ukur besaran fisis medan magnet dan percepatan. Medan magnet dan percepatan merupakan besaran vektor. Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah (orientasi). Jika orientasi vektor hanya satu arah, maka tidak sulit untuk membayangkannya. Namun, kesulitan akan muncul jika orientasi memenuhi ruang tiga dimensi sehingga dibutuhkan suatu teknik yang bisa membuatnya menjadi lebih sederhana.
Sebenarnya, alat-alat eksperimen yang bertujuan untuk menggambarkan besaran fisis yang tidak terlihat secara kasat mata sudah sangat banyak tersedia di pasaran. Masalahnya adalah tidak semua sekolah atau universitas memiliki cukup dana untuk membelinya. Terutama alat-alat eksperimen yang menggunakan sensor sebagai detektor besaran fisis. Selain mahal, alat-alat eksperimen yang menggunakan sensor juga rentan rusak. Akibatnya, tidak banyak sekolah dan universitas yang menyediakan alat-alat tersebut untuk membantu pelajar dan mahasiswa memahami besaran fisis yang bersangkutan.
Namun, bukan berarti kita hanya bisa pasrah dengan keadaan. Kesulitan membuat kita harus memikirkan cara yang mungkin dilakukan untuk mengatasi persoalan yang ada. Smartphone adalah salah satunya. Mengingat ada banyak sensor yang dimiliki oleh smartphone, maka ada banyak peluang eksperimen yang bisa dilakukan, baik untuk tingkat pelajar atau mahasiswa. Penggunaan smartphone sebagai alat ukur besaran fisis dalam eksperimen merupakan ranah baru pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan. Selain memanfaatkan aplikasi berbasis pendidikan yang sudah tersedia di playstore, masih banyak inovasi yang mungkin dilakukan dalam penggunaan smartphone sebagai alat bantu eksperimen yang bisa menunjang proses pembelajaran.
Oleh karena itu, mahasiswa Laboratorium Listrik Magnet Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) di bawah bimbingan Dr. Eng. Ferry Iskandar mengembangkan eksperimen fisika berbasis smartphone android. Eksperimen ini mungkin untuk dilakukan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) karena murah, sederhana, dan tidak membutuhkan koneksi internet. Pengembangan ini telah dimulai sejak pertengahan tahun 2015, diinisiasi oleh kerusakan sensor magnet pada alat eksperimen magnetostatik. Harga sensor magnet yang mahal membuat Pak Ferry memikirkan cara lain yang lebih ekonomis. Solusinya adalah menggantikan posisi sensor magnet dengan smartphone. Hasil penelitian ini tidak lebih buruk jika dibandingkan dengan pengukuran menggunakan sensor magnet sebagai detektor medan magnet.
Hasil penelitian oleh Ricky Dwi Septianto ini berhasil dipublikasikan dalam jurnal internasional, Physics Education pada Desember 2016. Pencapaian ini menggambarkan bahwa penggunaan smartphone sebagai alat ukur dalam eksperimen merupakan ide baru dalam bidang pendidikan. Penggunaan smartphone sebagai alat ukur medan magnet ini diharapkan juga bisa dimanfaatkan di Indonesia, khususnya oleh sekolah atau universitas yang mengalami kesulitan dalam pengadaan alat-alat eksperimen magnetostatik. Harapannya adalah pelajar dan mahasiswa Indonesia tidak hanya menjadi konsumen smartphone yang narsis dengan media sosial. Namun, juga bisa menggunakan smartphone untuk kemajuan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
#RanahBaru #TUID #TeknologiUntukIndonesia