Minggu, 28 Mei 2017

Tentang Hujan, Tawa, dan Percakapan

I called them "HOME"
Dan mereka yang datang bukan orang-orang yang tidak memiliki kesibukan atau halangan. Hujan, bukan gerimis seperti yang dikatakan Mba Endang. Dari lantai empat Balubur Town Square (Baltos) terlihat kabut mulai turun. Tempias air menyelinap lewat jendela yang maju-mundur karena angin. Hujan deras mengguyur Bandung. Aku khawatir, takut jika kursi-kursi itu tetap kosong. Aku bisa memaklumi jika mereka membatalkan pertemuan. Tidak semua kejadian di dunia berada dalam kendali manusia. Aku dan mereka sama-sama tahu bahwa kita telah berusaha semampunya. Pramusaji kembali datang, memastikan jumlah kursi yang harus disediakan. Aku menjawab dengan jumlah maksimal. Optimis mereka akan datang. 

Bahagia itu sederhana : Saat apa yang kau tunggu satu-persatu mulai datang. Merekah senyum di balik rasa bersalah, hujan membuat mereka basah. Aku tahu ada dingin, namun tawa dan canda menghangatkan semuanya. Mereka adalah orang-orang yang memiliki hati seluas samudera. Tidak protes saat diminta bantuan. Tidak mengeluh ketika disuruh. Tidak membantah ketika diminta tolong. Dan tidak menghilang ketika dibutuhkan. Ya, mereka adalah orang-orang sabar yang mengahadapi segalanya dengan tawa. Terimakasih sudah bertahan, berjalan seiringan, dan memahami kerasnya PIC KAMIL Mengajar. Aku berharap semua ini bukan hanya tentang aku dan kamu yang diikat oleh keterpaksaan, tapi kita yang sama-sama ingin mewujudkan banyak hal.

Good people guide you to be a good person
Kita adalah raga dengan jiwa dan hati yang penuh beban dan masalah. Aku dengan masalahku dan kamu dengan masalahmu. Dan ketika menjadi kita yang berada dalam ruang dan waktu yang sama, semua masalah seolah sirna. Tidak mengapa jika kita bersandiwara untuk menampilkan segalanya baik-baik saja. Mengeluh tidak akan menuju kata usai. Ada masanya, cukup kita dan Tuhan yang tahu segalanya. Kita bukan orang-orang hebat dan kuat, namun ketika bersama kita bisa membuat banyak hal menjadi sempurna. Terimakasih sudah menempatkan mimpi dan harapan orang lain dalam target yang ingin kita capai. Kita tidak tahu, sebuah percakapan kecil dan sedikit usaha untuk membahagiakan orang lain yang kita upayakan hari ini akan menuntun kita ke jalan dan hidup yang seperti apa. Setidaknya kita sudah mencoba semua yang kita bisa.

Kita butuh mereka untuk membuat hidup kita lebih bermakna
Untuk mereka yang tidak datang hari ini, aku tahu dan mengerti jika mereka bukan bermaksud untuk tidak peduli. Membantu bukan tentang berapa frekuensi kehadiran. Mereka punya cara dan upaya sendiri untuk ikut berpartisipasi. Terimakasih sudah peduli dengan kami dan adik-adik panti. Jangan sungkan atau bosan untuk memberi masukan, kritik, dan saran. Mohon maaf untuk semua kesalahan. Terimakasih untuk penerimaan yang telah dilakukan. Beginilah kami (aku lebih tepatnya), penuh kurang di setiap sisinya. Aku akan mencoba menjadi seperti yang diinginkan. Tapi aku yakin aku yang begini sebenarnya juga seperti yang teman-teman harapkan. Seperti biasa, percaya diri itu penting,haha...

*Terimakasih sudah memberiku cerita hari ini. Berkat kalian, aku punya bahan tulisan (bukan memanfaatkan lo ya!hehehehe)

#Ramadhaninspiratif
#Challenge
#Aksara


Tidak ada komentar: