It should be ball-shaped appearance, huhu...
Beignet merupakan 'fancy name' untuk adonan yang digoreng (fried dough), khususnya di Negara Prancis. Untuk mengonfirmasi, mungkin bisa ditanyakan pada mereka yang tinggal atau pernah ke sana. Saya sendiri belum pernah mencicipi banana beignets versi asli. Saya menggunakan Google sebagai referensi. In my village, juga ada cemilan yang mirip dengan banana beignets. Kami menyebutnya godok pisang. Walaupun sama-sama dimasak dengan cara digoreng, they both are little different. Banana beignets dibuat dari bahan-bahan yang lebih bervariasi. Sedangkan godok pisang hanya menggunakan tepung, pisang matang, gula, garam, soda kue, dan kelapa setengah tua yang diparut (opsional).
Berikut adalah resep banana beignets yang sesuai dengan selera saya. For your information, saya kurang suka cemilan yang terlalu manis. Therefore, saya selalu mengurangi takaran gula dari referensi resep yang saya baca. Terutama jika dalam satu resep ada banyak sumber gula yang digunakan (sirup, buah yang manis, coklat, susu, atau yang lain).
Bahan-bahan:
- Satu buah pisang ambon ukuran besar. Pada dasarnya, banana beignets atau godok pisang adalah olahan makanan yang memanfaatkan pisang yang sudah terlalu matang. Warna kulitnya sudah hitam dan daging buahnya sudah lembek dan berair. Dalam kondisi ini, pisang sudah tidak enak dimakan langsung atau dibuat kolak. Oleh sebab itu, banyak yang membuang pisang tersebut karena mengira bahwa pisang sudah busuk. Padahal, pisang tersebut masih bisa diolah menjadi beberapa jenis cemilan yang lezat.
- Satu butir telur ayam ukuran sedang lebih ke kecil. Dalam masakan yang digoreng, telur ayam berfungsi untuk mengurangi penyerapan minyak saat proses penggorengan. Selain itu, telur ayam juga berfungsi sebagai pelembut, terutama saat makanan sudah dingin. Makanya telur ayam tidak digunakan dalam cemilan yang krenyes seperti bala-bala dan aneka gorengan lain. Namun efek sampingnya, cemilan tanpa telur ini menjadi keras setelah dingin, apalagi jika bermalam, totally ga enak deh...
- Susu cair sebanyak 122 mL (8 sendok makan-sdm), saya menggunakan susu putih low fat high calcium.
- Minyak sayur 2 sdm untuk dimasukkan ke dalam adonan, sedangkan untuk menggoreng secukupnya saja.
- Tepung terigu serba guna (protein sedang), 170 gram (~14 sdm)
- Baking powder, 2 sdt, banyak banget kan? Hati-hati, jangan menggantinya dengan baking soda karena akan mempengaruhi rasa. Baking soda dalam jumlah banyak akan menimbulkan rasa pahit.
- Garam halus, 1/2 sdm
- Bubuk kayu manis, 1/4 dan 1 sdm
- Gula pasir, 4 dan 5 sdm, harusnya menggunakan kastor (gula halus) agar lebih menyatu dengan adonan. Saya pakai gula pasir biasa, tapi adonan diaduk lebih lama hingga gula benar-benar larut.
- Adonan kering: tepung terigu, baking powder, garam, 1/4 sdt bubuk kayu manis, dan 4 sdm gula pasir dicampur rata. Saya tidak disaring sehingga butuh waktu pengadukan lebih lama dalam adonan basah.
- Dalam wadah lain, telur ayam dikocok lepas, lalu ditambahkan pisang yang sudah dihaluskan, kemudian dikocok lagi hingga tercampur rata. Tambahkan susu cair, 5 sdm gula pasir, dan 1 sdt bubuk kayu manis, lalu adonan dikocok hingga benar-benar rata (gula larut).
- Tambahkan adonan kering ke dalam adonan basah secara perlahan sambil dikocok agar semua bahan larut dan bercampur rata.
- Goreng adonan dalam minyak panas sedang agar adonan matang hingga ke dalam. Adonan bisa dibentuk bola dengan menggunakan scoop es krim. Karena tidak punya, saya hanya menggunakan sendok magicom, makanya hasilnya seperti batang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar