Sudah mau habis baru ingat foto |
- Gula merah (Indomaret), penentu enak tidaknya cuko yang dihasilkan.
- Ebi (udang kecil kering), pilih yang masih segar (warnanya merah dan agak lembab), cuci terlebih dahulu agar tidak asin.
- Ubi putih, potong panjang seperti korek api.
- Tepung terigu dan tepung kanji. Tepung kanji sedikit saja, terlalu banyak menyebabkan hasil menjadi alot.
- Telur ayam
- Bawang putih
- Cabai rawit hijau
- Asam jawa
- Daun bawang dan seledri, iris tipis.
- Garam
- Gula pasir
- Royco
- Air
- Minyak goreng
- Panaskan air hingga mendidih. Masukkan gula merah yang sudah diiris. Aduk rata, lalu tambahkan garam dan asam jawa.
- Giling halus bawang putih dan cabai rawit hijau, lalu masukkan ke dalam larutan gula merah. Aduk, biarkan mendidih.
- Tambahkan ebi, aduk, lalu biarkan mendidih hingga kuah berwarna hitam pekat, lalu angkat dan danginkan dalam wadah tertutup.
- Haluskan bawang putih dengan sedikit garam.
- Gabungkan bawang putih halus, gula pasir, royco, daun bawang, seledri, tepung terigu, tepung kanji, dan telur dalam wadah lalu tambahkan air hingga membentuk adonan. Jangan terlalu encer atau terlalu kental.
- Masukkan ubi ke dalam adonan, aduk rata.
- Panaskan minyak, lalu tuang adonan ke dalam minyak sesuai yang diinginkan.
- Tunggu hingga berwarna kekuningan, lalu dibalik, tunggu lagi hingga berwarna kekuningan, baru kemudian diangkat.
Potong pempek sesuai selera, lalu tuang cuko di atasnya. Lebih baik langsung dimakan agar tepung tidak lembek.
Catatan: Rasa cuko sama dengan cuko Palembang walaupun tidak menggunakan cuko ikan. Dalam membuat cuko, komposisi bahan sangat penting untuk menghasilkan cuko yang pas. Gunakan gula merah yang berwarna coklat pekat, tapi tidak pahit. Jenis ubi yang digunakan juga mempengaruhi adonan tepung. Ubi yang cocok adalah ubi putih yang lembut, tapi tidak terlalu manis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar